halooo.. sinta lagi nih..
kali ini gue bakal ngebawain lanjutan cerpen "Kesempatan Kedua Untuk Kinan" pasti pada penasaran dong lanjutanya apa? (kaya ada yang baca aja)
langsung ajadeh. check this out.-->
“Kinan, mama
pulang sayang, ini mama bawakan ayam panggang kesukaan kamu” ucap mamanya riang
karena barusaja menerima upah dari pekerjaanya menjadi buruh cuci. Kinan tak
kunjung juga muncul walau sudah diteriaki oleh mamanya,
“apa Kinan tidur ya?” iapun mencoba melihatnya
kekamar berharap menemukan Anak gadisnya itu disana, namun
hasilnya nihil semua baju baju Kinan sudah tidak ada, hanya sepucuk surat yang tertinggal diatas tempat tidur.
hasilnya nihil semua baju baju Kinan sudah tidak ada, hanya sepucuk surat yang tertinggal diatas tempat tidur.
“ma, maafin kinan ya, kinan pergi
nggak bilang bilang sama mama, kinan bosan mendengar semua omongan tetangga
tentang mama, kinan sengaja nggak pamit karena kinan tau, kalau kinan pamit
sama mama, pasti mama akan melarang kinan untuk pergi. Jadi maafin kinan ya ma,
tunggu kinan, kinan akan mencari uang untuk merubah nasib kita lagi ma.. kinan
akan kembali pada waktunya nanti ma,
Kinan sayang mama. I Love You mama..”
-KINAN-
“Kinaaan… kenapa kamu pergi nak? Kenapa?”
pekiknya sambil menangis seraya memeluk surat dari kinan.
“maafin mama nak, gara gara muka mama kamu
jadi malu maafkan mama nak” sesalnya.
Selang waktu
berganti, hari menjadi bulan, bulanpun kian berganti menjadi tahun, dan kini
sudah hampir tahun kedua kinan pergi meninggalkan Ibunya yang malang itu tanpa
kabar dan berita di perumahan kumuh daerah bandung. Awalnya sang ibu sangat setia
menanti kehadiran anaknya kembali di rumah Kumuh mereka itu. iapun Lelah
menanti namun Putrinya tak juga kunjung tiba. Kerinduanya semakin tak
terbendung mana kala ia melihat wajah cantik putrinya itu di televisi butut
miliknya. Akhirnya ia bertekad bulat untuk pergi ke Jakarta berniat untuk
melepas rindu dengan putri semata wayangnya itu. Setibanya di ibu kota naas
menimpanya semua barang dan uang upah yang dibawanya dari kampung telah raib
dijambret oleh para preman. Saat ini ia benar benar tidak mempunyai uang
sepeserpun. Dan hanya Kinanlah harapanya saat ini. ia berjalan gontai menyusuri
jalanan ibukota, tidur beralaskan kardus bekas di depan emperan ruko. Tidak
jarang ia mendapat siraman air dari pemilik ruko karena bangun kesiangan pukul
enam pagi. Iapun kini hanya hidup dari belas kasihan orang orang dengan cara
meminta-minta di setiap perempatan lampu merah.
Sudah tiga hari
ia tidak melakukan kegiatan mengemisnya karena ia sakit, dan kini tidak
memiliku uang sepeserpun untuk membeli makanan, sementara ia sudah tidak makan
sejak kemarin malam. Tiba – tiba ia memperhatikan seseorang yang sedang makan,
namun ia tak menghabiskan makananya kemudian membuangnya ke tempat sampah.
Dengan bergegas mama Kinanpun segera mengambil makanan di tempat sampah itu kemudian
segera memakanya.
“ya tuhan, dulu
saat aku masih kaya aku sering sekali membuang buang makanan seperti ini, dan
sekarang aku malah melakukan sebaliknya memungut makanan dari tempat sampah.
Apakah ini karma? Maafkan aku tuhan..” ucapnya dalam hati saat memakan nasi
bekas tersebut dengan buliran air mata mengalir perlahan di pipi kumalnya.
Saat
ini ia sudah mempunyai tenaga yang cukup untuk mencari keberadaan putrinya. Ia
berjalan menyusuri jalan berharap dapat menemukan informasi mengenai alamat putrinya.
Iapun kerap disebut orang gila karena mengaku ngaku sebagai ibu dari Kinan
Wijaya seorang penyanyi solo terkenal. Lelah berjalan akhirnya iapun memutuskan
untuk istirahat sejenak dibawah sebuah pohin rindang. Saat ia sedang
beristirahat, tatkala ia melihat selebaran kertas dijalanan bergambarkan
seorang yang sangat dikenalinya yaitu siapa lagi kalau bukan putrinya Kinan.
Dikertas itu dituliskan bahwa kinan akan melaksanakan konsernya hari ini pukul
tujuh malam. Iapun bergegas menuju tempat lokasi show kinan.
“pak saya Ibunya
Kinan pak, izinkan saya masuk, saya ibunya Kinan Wijaya pak” teriak ibunya
kepada salah seorang penjaga pintu masuk.
“hahaha… ngaku
ngaku lo! Gelandangan jelek kaya lo mana mungkin jadi Ibunya Kinan Wijaya yang
cantik itu. Ngayal lo!” balas penjaga itu.
Namun mamanya tak pantang menyerah, ia tetap
mencoba menerobos kedua penjaga namun sia sia, tenaga mereka lebih kuat
sehingga ia terjatuh didepan pintu masuk. Akhirnya iapun menyerah dan memilih
menunggu diluar gedung saja. Disisi lain saat ini kinan sedang berada pada
puncak kariernya, ini adalah Konser Tunggal yang sangat diharapkan kinan sejak
dulu dan akhirnya tercapai dan berlangsung sempurnya.
“wow! Penampilan yang sangat mengagumkan.
fantastic! Good work Kinan Wijaya!” ucap seorang lelaki paruh baya kepada gadis
cantik nan mempesona itu ketika ia menuruni panggungnya.
“haha, tengkyu
bang. Karena kalian juga makanya gue bisa kaya gini bang..”ucap kinan dengan
kerendahan hatinya dan senyum menawan di wajahnya yang bersinar cantik itu,
kemudian berlari menghampiri para sahabat sahabatnya Hanna dan Jenny.
“wow! Lo keren
banget ki, keren! Awesome banget! Super sekali. Aseli kece princess Kinan!”
ucap Jenny dan Hanna tak henti hentinya memuji sahabatnya itu, Kinanpun hanya
tersenyum melihat kedua sahabatnya itu.
“ini semua berkat
support kalian, tengs for everything guys, I love you Jenny, Hanna” ucap Kinan
dalam pelukan mereka bertiga.
Saat mereka bertiga tengah hanyut dalam
pelukan suasana hari itu, tiba tiba datang seorang pria tampan berpenambilan
bak seorang model yang nyaris sempurna berjalan menuju Kinan dan teman temanya
dengan tangan berada dibelakang seperti sedang menyembunyikan sesuatu di
genggaman tanganya.
“ehem ehem..”
dehem lelaki tampan itu, namun mereka bertiga masih juga terhanyut disuasana
haru tersebut. Lalu iapun mengambil langkah maju beberapa langkah kemudian
mengulangi dehemnya lagi.
“ehem ehem…”
ulangnya.
Hana pun menyadarinya kemudian memberik kode
kepada Jenny untuk melepaskan pelukanya.
“lo kok dilepas?”
ucap Kinan Bingung
“itu.. itu..”
ucap Hanna member isyarat kepada kinan memberitahukan bahwa ada lelaki itu dibelakangnya.
“itu itu? Apasih
itu itu? “ ucap Kinan kebingungan kemudian melihat kearah belakangnya, dan
tampaklah olehnya seraut wajah tampan
sambil membawa sebuah buket bunga matahari yang sangat disukai Kinan.
“dira? Kamu
kok…?” Tanya kinan sedikit terkejut kepada pria yang ternyata bernama Dira itu.
Namun belum selesai Kinan bertanya Dira sudah memotongnya.
“Kinan, selamat
ya penampilan kamu luar biasa malam ini!” ucap Dira seraya menyalami tangan
kinan kemudian memberikan sebuket bunga matahari itu kepada Kinan.
“makasih ya”
jawab kinan singkat. Dan mungkin hanya kata itu yang dapat dikatakan Kinan saat
ini dengan wajah tersipu merah jambu dengan perasaan bergejolak didadanya.
Betapa tidak seorang lelaki tampan yang selama ini dikagumi dan dicintainya
datang memberikan selamat di hari bahagianya, di single concert nya kemudian sambil membawakan bunga favoritenya.
Cukup lama mereka berada dalam posisi itu,
terdiam, saling memandang satu sama lainya Kinan dan Dira.
“cie cie… ehem
ehem…” ucap Jenny dan Hanna membuyarkan lamunan mereka berdua, dan keduanya
tersenyum malu.
“eh Ki, Dir,
yaudah gue sama Hanna balik dulu ya” ucap Jenny seraya menarik tangan Hanna
untuk meninggalkan ruangan tersebut.
“lah, jadi gue
gimana dong?” ucap Kinan sedikit khawatir namun Jenny dan Hanna tidak
sedikitpun menghiraukan ucapan Kinan, merekapun terus saja berlalu meninggalkan
ruangan.
“yaudah, kan ada
aku” ucap Dira menenangkan Kinan dengan senyuman yang tak pernah lepas dari
kedua bibirnya, senyum yang bisa membunuh setiap gadis yang melihatnya termasuk
Kinan.
“hah? Tapi rumah
kitakan beda arah Dir? Yakin nih nggapapa?” Tanya Kinan sedikit ragu.
“udah nggapapa,
ayok!” jawab Dira meyakinkan, menuntun Kinan menuju mobilnya.
“eh tapi yakin
nih nggarepotinkan?” Tanya kinan lagi
“enggak Kinan!”
jawab Dira meyakinkanya untuk kesekian kalinya. Saat mereka tengah berjalan
menuju mobil, tiba – tiba seorang gelandangan berpakaian tampak lusuh dan compang camping mendekat dan menghampiri Kinan.
“Kinan anakku…
Kinan… anakku…” ucap gelandangan itu sambil mencoba memeluk tubuh Kinan, namun
dengan gesit Kinan segera mendorong tubuh gelandangan itu dengan kasar hingga terjatuh ke dasar jalanan.
“Kinan… ini mama
nak, ini mamamu kinan…” ucap gelandangan itu dengan buliran bening mengalir di
kedua belah pipinya masih dalam posisi semula diatas jalanan. Melihat kemalangan
ibu itu akhirnya Dira-pun berniat untuk menolong wanita itu berdiri, namun saat
dira sedang meraih tangan wanita itu untuk berdiri, tiba - tiba Kinan langsung
menarik tangan Dira menuju mobil, sontak saja wanita paruh baya itu langsung
terjatuh lagi keposisinya semula.
stoop aja yah!
biar penasaran.hihihi :D
kira kira siapa ya gelandangan itu?
trus apa yang bakal dilakuin sama kinan?
tunggu jawabanya di next part. OK (y)
dadah...^^
0 comment:
Posting Komentar