Cerpen "Kesempatan Kedua Untuk Kinan" part 2

halooo.. sinta lagi nih..
kali ini gue bakal ngebawain lanjutan cerpen "Kesempatan Kedua Untuk Kinan" pasti pada penasaran dong lanjutanya apa? (kaya ada yang baca aja)
langsung ajadeh. check this out.

-->
“Kinan, mama pulang sayang, ini mama bawakan ayam panggang kesukaan kamu” ucap mamanya riang karena barusaja menerima upah dari pekerjaanya menjadi buruh cuci. Kinan tak kunjung juga muncul walau sudah diteriaki oleh mamanya,
 “apa Kinan tidur ya?” iapun mencoba melihatnya kekamar berharap menemukan Anak gadisnya itu disana, namun
hasilnya nihil semua baju baju Kinan sudah tidak ada, hanya sepucuk surat yang tertinggal diatas tempat tidur.

“ma, maafin kinan ya, kinan pergi nggak bilang bilang sama mama, kinan bosan mendengar semua omongan tetangga tentang mama, kinan sengaja nggak pamit karena kinan tau, kalau kinan pamit sama mama, pasti mama akan melarang kinan untuk pergi. Jadi maafin kinan ya ma, tunggu kinan, kinan akan mencari uang untuk merubah nasib kita lagi ma.. kinan akan kembali pada waktunya nanti ma,
Kinan sayang mama. I Love You mama..”


-KINAN-

“Kinaaan… kenapa kamu pergi nak? Kenapa?” pekiknya sambil menangis seraya memeluk surat dari kinan.
“maafin mama nak, gara gara muka mama kamu jadi malu maafkan mama nak” sesalnya.

Selang waktu berganti, hari menjadi bulan, bulanpun kian berganti menjadi tahun, dan kini sudah hampir tahun kedua kinan pergi meninggalkan Ibunya yang malang itu tanpa kabar dan berita di perumahan kumuh daerah bandung. Awalnya sang ibu sangat setia menanti kehadiran anaknya kembali di rumah Kumuh mereka itu. iapun Lelah menanti namun Putrinya tak juga kunjung tiba. Kerinduanya semakin tak terbendung mana kala ia melihat wajah cantik putrinya itu di televisi butut miliknya. Akhirnya ia bertekad bulat untuk pergi ke Jakarta berniat untuk melepas rindu dengan putri semata wayangnya itu. Setibanya di ibu kota naas menimpanya semua barang dan uang upah yang dibawanya dari kampung telah raib dijambret oleh para preman. Saat ini ia benar benar tidak mempunyai uang sepeserpun. Dan hanya Kinanlah harapanya saat ini. ia berjalan gontai menyusuri jalanan ibukota, tidur beralaskan kardus bekas di depan emperan ruko. Tidak jarang ia mendapat siraman air dari pemilik ruko karena bangun kesiangan pukul enam pagi. Iapun kini hanya hidup dari belas kasihan orang orang dengan cara meminta-minta di setiap perempatan lampu merah.
Sudah tiga hari ia tidak melakukan kegiatan mengemisnya karena ia sakit, dan kini tidak memiliku uang sepeserpun untuk membeli makanan, sementara ia sudah tidak makan sejak kemarin malam. Tiba – tiba ia memperhatikan seseorang yang sedang makan, namun ia tak menghabiskan makananya kemudian membuangnya ke tempat sampah. Dengan bergegas mama Kinanpun segera mengambil makanan di tempat sampah itu kemudian segera memakanya.

“ya tuhan, dulu saat aku masih kaya aku sering sekali membuang buang makanan seperti ini, dan sekarang aku malah melakukan sebaliknya memungut makanan dari tempat sampah. Apakah ini karma? Maafkan aku tuhan..” ucapnya dalam hati saat memakan nasi bekas tersebut dengan buliran air mata mengalir perlahan di pipi kumalnya.
            Saat ini ia sudah mempunyai tenaga yang cukup untuk mencari keberadaan putrinya. Ia berjalan menyusuri jalan berharap dapat menemukan informasi mengenai alamat putrinya. Iapun kerap disebut orang gila karena mengaku ngaku sebagai ibu dari Kinan Wijaya seorang penyanyi solo terkenal. Lelah berjalan akhirnya iapun memutuskan untuk istirahat sejenak dibawah sebuah pohin rindang. Saat ia sedang beristirahat, tatkala ia melihat selebaran kertas dijalanan bergambarkan seorang yang sangat dikenalinya yaitu siapa lagi kalau bukan putrinya Kinan. Dikertas itu dituliskan bahwa kinan akan melaksanakan konsernya hari ini pukul tujuh malam. Iapun bergegas menuju tempat lokasi show kinan.
“pak saya Ibunya Kinan pak, izinkan saya masuk, saya ibunya Kinan Wijaya pak” teriak ibunya kepada salah seorang penjaga pintu masuk.

“hahaha… ngaku ngaku lo! Gelandangan jelek kaya lo mana mungkin jadi Ibunya Kinan Wijaya yang cantik itu. Ngayal lo!” balas penjaga itu.

Namun mamanya tak pantang menyerah, ia tetap mencoba menerobos kedua penjaga namun sia sia, tenaga mereka lebih kuat sehingga ia terjatuh didepan pintu masuk. Akhirnya iapun menyerah dan memilih menunggu diluar gedung saja. Disisi lain saat ini kinan sedang berada pada puncak kariernya, ini adalah Konser Tunggal yang sangat diharapkan kinan sejak dulu dan akhirnya tercapai dan berlangsung sempurnya.

 “wow! Penampilan yang sangat mengagumkan. fantastic! Good work Kinan Wijaya!” ucap seorang lelaki paruh baya kepada gadis cantik nan mempesona itu ketika ia menuruni panggungnya.

“haha, tengkyu bang. Karena kalian juga makanya gue bisa kaya gini bang..”ucap kinan dengan kerendahan hatinya dan senyum menawan di wajahnya yang bersinar cantik itu, kemudian berlari menghampiri para sahabat sahabatnya Hanna dan Jenny.

“wow! Lo keren banget ki, keren! Awesome banget! Super sekali. Aseli kece princess Kinan!” ucap Jenny dan Hanna tak henti hentinya memuji sahabatnya itu, Kinanpun hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya itu.

“ini semua berkat support kalian, tengs for everything guys, I love you Jenny, Hanna” ucap Kinan dalam pelukan mereka bertiga.

Saat mereka bertiga tengah hanyut dalam pelukan suasana hari itu, tiba tiba datang seorang pria tampan berpenambilan bak seorang model yang nyaris sempurna berjalan menuju Kinan dan teman temanya dengan tangan berada dibelakang seperti sedang menyembunyikan sesuatu di genggaman tanganya.

“ehem ehem..” dehem lelaki tampan itu, namun mereka bertiga masih juga terhanyut disuasana haru tersebut. Lalu iapun mengambil langkah maju beberapa langkah kemudian mengulangi dehemnya lagi.
“ehem ehem…” ulangnya.
Hana pun menyadarinya kemudian memberik kode kepada Jenny untuk melepaskan pelukanya.

“lo kok dilepas?” ucap Kinan Bingung

“itu.. itu..” ucap Hanna member isyarat kepada kinan memberitahukan bahwa ada lelaki itu dibelakangnya.

“itu itu? Apasih itu itu? “ ucap Kinan kebingungan kemudian melihat kearah belakangnya, dan tampaklah olehnya seraut wajah tampan  sambil membawa sebuah buket bunga matahari yang sangat disukai Kinan.

“dira? Kamu kok…?” Tanya kinan sedikit terkejut kepada pria yang ternyata bernama Dira itu. Namun belum selesai Kinan bertanya Dira sudah memotongnya.

“Kinan, selamat ya penampilan kamu luar biasa malam ini!” ucap Dira seraya menyalami tangan kinan kemudian memberikan sebuket bunga matahari itu kepada Kinan.

“makasih ya” jawab kinan singkat. Dan mungkin hanya kata itu yang dapat dikatakan Kinan saat ini dengan wajah tersipu merah jambu dengan perasaan bergejolak didadanya. Betapa tidak seorang lelaki tampan yang selama ini dikagumi dan dicintainya datang memberikan selamat di hari bahagianya, di single concert nya kemudian sambil membawakan bunga favoritenya.
Cukup lama mereka berada dalam posisi itu, terdiam, saling memandang satu sama lainya Kinan dan Dira.

“cie cie… ehem ehem…” ucap Jenny dan Hanna membuyarkan lamunan mereka berdua, dan keduanya tersenyum malu.

“eh Ki, Dir, yaudah gue sama Hanna balik dulu ya” ucap Jenny seraya menarik tangan Hanna untuk meninggalkan ruangan tersebut.

“lah, jadi gue gimana dong?” ucap Kinan sedikit khawatir namun Jenny dan Hanna tidak sedikitpun menghiraukan ucapan Kinan, merekapun terus saja berlalu meninggalkan ruangan.

“yaudah, kan ada aku” ucap Dira menenangkan Kinan dengan senyuman yang tak pernah lepas dari kedua bibirnya, senyum yang bisa membunuh setiap gadis yang melihatnya termasuk Kinan.

“hah? Tapi rumah kitakan beda arah Dir? Yakin nih nggapapa?” Tanya Kinan sedikit ragu.

“udah nggapapa, ayok!” jawab Dira meyakinkan, menuntun Kinan menuju mobilnya.

“eh tapi yakin nih nggarepotinkan?” Tanya kinan lagi

“enggak Kinan!” jawab Dira meyakinkanya untuk kesekian kalinya. Saat mereka tengah berjalan menuju mobil, tiba – tiba seorang gelandangan berpakaian tampak lusuh dan compang camping mendekat dan menghampiri Kinan.

“Kinan anakku… Kinan… anakku…” ucap gelandangan itu sambil mencoba memeluk tubuh Kinan, namun dengan gesit Kinan segera mendorong tubuh gelandangan itu dengan kasar  hingga terjatuh ke dasar jalanan.

“Kinan… ini mama nak, ini mamamu kinan…” ucap gelandangan itu dengan buliran bening mengalir di kedua belah pipinya masih dalam posisi semula diatas jalanan. Melihat kemalangan ibu itu akhirnya Dira-pun berniat untuk menolong wanita itu berdiri, namun saat dira sedang meraih tangan wanita itu untuk berdiri, tiba - tiba Kinan langsung menarik tangan Dira menuju mobil, sontak saja wanita paruh baya itu langsung terjatuh lagi keposisinya semula.

stoop aja yah!
biar penasaran.hihihi :D
kira kira siapa ya gelandangan itu?
trus apa yang bakal dilakuin sama kinan? 
tunggu jawabanya di next part. OK (y)
dadah...^^

0 comment:

Posting Komentar

Cool Hot Pink Outer Glow Pointer

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.